Sekam Bakar dan Cocopeat memang dua jenis media tanam yang sering digunakan dalam pertanian atau berkebun, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan penting. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan signifikan antara dua jenis media tanam dalam hal bahan dasar, sifat fisik, dan penggunaannya.
Selain perbedaan dalam bahan dasar, sifat fisik, dan penggunaan, juga memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Sekam Bakar merupakan hasil sampingan dari penggilingan padi, sehingga penggunaannya cenderung lebih ramah lingkungan.
Apa Itu Media Tanam Sekam Bakar dan Cocopeat?
Media tanam sekam bakar dan cocopeat adalah dua jenis media yang umum digunakan dalam pertanian dan berkebun untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Kedua media ini memiliki sifat dan manfaat yang berbeda, namun keduanya banyak digunakan karena kelebihannya dalam menjaga kelembapan yang baik bagi akar tanaman.
1. Sekam Bakar
Sekam bakar adalah sekam padi (kulit padi) yang telah dibakar atau diproses melalui pemanasan. Proses pembakaran ini membuat sekam menjadi lebih ringan dan berpori, sehingga meningkatkan kemampuan sekam untuk menyerap dan menyimpan air, serta memperbaiki aerasi tanah.
2. Cocopeat
Cocopeat adalah media tanam yang terbuat dari serat kelapa (coco fiber) yang diproses menjadi bentuk yang lembut, halus, dan berwarna cokelat. Ini biasanya berasal dari serabut kelapa yang telah diproses melalui pemanasan, pencucian, dan pengeringan.
Perbedaan Media Tanam Sekam Bakar dan Cocopeat
Perbedaan antara media dua media tanam terletak pada bahan, sifat dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Berikut adalah rincian perbedaan utama antara keduanya:
1. Bahan Dasar Sekam Bakar dan Cocopeat
Sekam Bakar terbuat dari sekam padi, yaitu kulit padi yang dibakar. Proses pembakaran membuat sekam lebih ringan dan berpori. Sedangkan cocopeat Terbuat dari serabut kelapa yang telah diproses melalui pemanasan, pencucian, dan pengeringan. Biasanya berupa serbuk atau pecahan halus yang lembut.
2. Sifat Fisik
Sekam bakar memiliki tekstur berpori, ringan, dan sedikit kasar. Karena sifatnya yang berpori, sekam bakar mampu menyediakan ruang udara yang baik untuk akar tanaman. Sedangkan cocopeat memiliki tekstur yang lebih halus, ringan, dan lembut, dengan struktur yang lebih homogen dan bisa menyerap air lebih banyak daripada sekam bakar.
3. Kelembapan dan Drainase
Sekam Bakar menyimpan kelembapan dengan baik, tetapi tidak sebaik cocopeat. Sekam bakar memiliki drainase yang cukup baik dan menghindari genangan air. cocopeat Memiliki kapasitas penyerapan air yang lebih baik daripada sekam bakar dan mampu menjaga kelembapan lebih lama.
4. Aerasi
Sekam Bakar memiliki aerasi yang baik karena pori-pori yang terbentuk selama pembakaran. Akar tanaman dapat berkembang dengan baik karena cukup banyak oksigen yang tersedia. Cocopeat meskipun memiliki struktur halus, cocopeat juga menawarkan aerasi yang baik, meskipun tidak setinggi sekam bakar dalam hal kemampuan udara.
5. pH Sekam Bakar dan Cocopeat
Sekam Bakar biasanya memiliki pH yang agak asam, tergantung pada jenis padi dan proses pembakarannya. Cocopeat memiliki pH netral atau sedikit asam, yang cocok untuk sebagian besar tanaman.
6. Daya Tahan
Sekam Bakar cenderung lebih mudah terdegradasi seiring waktu. Karena strukturnya yang lebih rapuh, sekam bakar bisa menyusut atau hancur lebih cepat dalam media tanam. Cocopeat memiliki daya tahan lebih lama dibandingkan sekam bakar. Cocopeat bisa digunakan lebih lama tanpa banyak penurunan kualitas.
Kesimpulan
Dua jenis media tanam yang sering digunakan dalam pertanian dan berkebun, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Sekam Bakar terbuat dari sekam padi yang dibakar, memberikan tekstur berpori yang baik untuk aerasi dan drainase.
Cocopeat, yang terbuat dari serabut kelapa, memiliki kemampuan penyerapan air yang lebih baik dan mampu menjaga kelembapan lebih lama. Anda dapat mengunjungi website Rumah Sabut untuk mencari informasi lebih lanjut tentang sabut kelapa.
Nama lengkap saya Yulias Nado. Saya adalah siswa jurusan RPL di SMK MUHAMMADIYAH 1 BAMBANGLIPURO. Saat ini, saya sedang menjalani program magang di Rumah Mesin.