Bahaya Membakar sampah plastik masih sering dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Baik itu sampah kering organik, anorganik, kardus, hingga sampah plastik. Melansir dari laman Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Direktur Eksekutif Sahabat Lingkungan Surabaya, Satrijo Wiweko menyebut, karena masyarakat yang masih gemar membakar sampah, Indonesia terkenal sebagai pengekspor asap padahal sangat bahaya membakar sampah plastik tersebut.
Salah satu alasan yang membuat masyarakat memutuskan untuk membakar sampah adalah minimnya informasi mengenai penanganan dan pengolahan sampah yang baik. Kondisi ini juga diperparah dengan fasilitas pembuangan sampah yang sulit dijangkau masyarakat dan kurang memadai.
Dampak Membakar Sampah Plastik
Lokasi pembakaran sampah sebenarnya sudah diatur dalam peraturan pemerintah, salah satunya dalam pedoman pembukaan limbah POPs. Namun, tidak semua sampah diperbolehkan dibakar, terlebih jika mengandung bahan berbahaya. Selain itu, membakar sampah juga tidak serta merta menghilangkan jejaknya. Sampah yang dibakar akan menghasilkan zat baru, seperti asap dan abu. Di mana, asap dan abu sisa pembakaran ini memiliki dampak yang buruk. Berikut beberapa bahaya membakar sampah plastik jika dibakar:
-
Asap Pembakaran Mengandung Bahan Berbahaya
Bahaya sampah plastik yang bisa terbakar berasal dari asapnya. Seperti yang diketahui, plastik merupakan hasil makanan campuran dari beberapa bahan kimia. Jika plastik yang mengandung bahan berbahaya ini dibakar, maka akan menghasilkan bahan kimia beracun dan bisa mencemari udara. Departemen Sumber Daya Alam Wisconsin menyebutkan, jika udara yang tercemar akibat proses pembakaran sampah ini dihirupmakhluk hidup dan menjadi residu, bisa memasuki rantai makanan manusia.
Dioksi menjadi salah satu hasil pembakaran sampah dan menjadi ancaman bahaya sampah plastik selanjutnya. Dioksin mengandung klorin, di mana klorin ini dapat menyebabkan masalah pada pernapasan, bagi yang menghirupnya. Selain itu,pembakaran plastik juga akan melepaskan bahan kimia berbahaya lainnya, seperti benzo(a)pyrene (BAP) dan polyaromatic hydrocarbon (PAH). Dua bahan ini sudah terbukti menjadi salah satu penyebab kanker.
-
Mengancam Kesehatan Manusia
Bahaya sampah plastik juga mengancam kesehatan tubuh manusia dalam jangka panjang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli dari University of Leeds bekerja sama dengan International Solid Waste Association dan beberapa organisasi lain, menemukan penemuan yang mengejutkan. Mereka menemukan bukti jika emisi dari pembakaran sampah digolongkan sebagai polutan organik persisten, karsinogenik dan mutagenik. Jenis polutan ini dapat menyebabkan masalah reproduksi dan gangguan kekebalan tubuh.
Selain itu, masalah kesehatan lain seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan juga menjadi akibat dari bahaya sampah plastik yang terbakar. Jika kondisi ini dibiarkan larut, masalah kesehatan jangka panjang yang lebih serius sudah siap menunggu. Misalnya saja masalah paru-paru, risiko penyakit jantung, hingga kanker.
-
Sisa Pembakaran Jadi Residu
Tidak hanya soal asapnya saja, bahaya sampah plastik yang dibakar juga menghasilkan residu dari sisa pembakarannya. Sisanya berupa abu dan jelaga. Dua residu ini dapat berpindah tempat sangat jauh jika tertiup angin. Abu dan jelaga ini juga dapat mengotori kendaraan, pakaian yang dijemur hingga menimbulkan korosi jika bertemu logam dan kucing pada bangunan. Selain itu, residu ini juga mencemari lingkungan, mengganggu kesuburan tanah dan menurunkan kualitas udara. Bukan tidak mungkin juga, jika residu ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui rantai makanan.
Cara Menghindari Pembakaran Sampah
Jika sampah individu dan rumah tangga sudah ditangani dengan baik, maka metode membakar sampah yang biasa dilakukan masyarakat, diharapkan bisa berkurang bahkan dihentikan. Sayangnya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal penanganan dan pengelolaan sampah yang baik, masih sangat sulit. Peran pemerintah dalam membuat kebijakan sangat diperlukan, juga dukungan dari pihak swasta. Dan, elemen yang tak kalah penting adalah peran masyarakat itu sendiri.
Agar bahaya sampah plastik yang terbakar di atas tidak semakin parah, bisa dilakukan beberapa upaya, di antaranya misalnyamemilah sampah dan melakukan daur ulang. Mungkin terdengar sepele, tapi upaya ini cukup berdampak. Bayangkan jika sampah di rumah sudah terpilah dengan baik, tentu akan menguntungkan.