Cara menjadikan bulu ayam menjadi pakan unggas adalah, dewasa ini telah banyak sekali kita di temui jenis bahan pakan alternatif untuk ternak unggas maupun ternak ruminansia,
contohnya seperti onggok, buah mengkudu, ampas tahu, limbah sawit, biji karet, dan masih banyak jenis lainnya. Namun untuk jenis pakan sumber protein masih sedikit di banding jenis pakan sumber energi. Sebab bahan pakan sumber protein biasanya harganya relatif mahal.
Masalah utama dalam peningkatan produksi ternak unggas adalah penyediaan pakan sumber protein hewani (tepung ikan) yang harganya relatif mahal.
Untuk memenuhi kebutuhan tepung ikan, Indonesia masih mengimport dari luar negeri karena produk dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada sehingga harganya sangat mahal dibanding bahan pakan lain.
Cara Menjadikan Bulu Ayam Menjadi Pakan Unggas
Cara menjadikan bulu ayam menjadi pakan unggas adalah Untuk menekan biaya pakan dan mengefisiensikan pakan diusahakan memanfaatkan limbah pertanian, perikanan ataupun peternakan.
Untuk tumbuh secara optimal ternak memerlukan pakan tambahan yang mengandung nutrisi dan bernilai ekonomis yang tinggi seperti bungkil kedelai, tepung ikan, jagung, produk samping gandum atau polar dan beberapa pakan tambahan seperti mineral dan vitamin.
Sebagai upaya dalam pemenuhan pakan yang bernutrisi tinggi dan bernilai ekonomis tersebut di lakukanlah penyediaan pakan alternatif dari bahan pakan lokal yang ada secara optimal. Bulu ayam berpotensi untuk di manfaatkan sebagai sumber protein pakan alternatif pengganti sumber protein konvensional seperti bungkil kedelai dan tepung ikan.
Salah satu produk samping yang tersedia dalam jumlah banyak dan belum di manfaatkan secara maksimal sebagai bahan baku pakan adalah bulu ayam atau unggas. Bulu ayam ternyata dapat di manfaatkan sebagai sumber protein untuk pakan ternak alternatif pengganti sumber protein konvensional seperti bungkil kedelai dan tepung ikan.
Pengolahan bulu ayam atau unggas untuk pakan ternak bisa di jadikan tepung bulu ayam, namun dalam pengolahan bulu ayam menjadi pakan ternak harus terbuat dari bulu ayam yang bersih, segar dan belum mengalami pembusukan, dengan proses hidrolisa.
Pada umumnya tepung bulu ayam sangat berpotensi sebagai sumber protein untuk ternak karena dalam proses pembuatan tepung bulu ayam dapat meliputi proses autoclave, perlakuan kimia dan enzimatis serta fermentasi dengan mikroorganisme.
Manfaat dari pembuatan bahan pakan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan dalam rangka pembuatan bahan pakan konsumsi ternak yang mendatangkan manfaan yang baik dari penggunaan.
bahan limbah yang banyak dan tidak termanfaatakan ketika ternak unggas selesai di potong baik di rumah potong unggas maupun di pasar pasar tradisional. Sebagai bahan baku pakan ternak, bulu unggas jarang di gunakan oleh pabrik pakan ternak unggas.
1. Tepung Bulu untuk Pakan Ternak Ruminansia
Pemanfaatan bulu ayam sebagai sumber protein pada ransum ternak ruminansia belum banyak di lakukan. Keunggulan penggunaan tepung bulu ayam untuk ternak ruminansia adalah adanya sejumlah protein yang tahan terhadap perombakan oleh mikroorganisme rumen, namun mampu di urai secara enzimatis pada saluran pencernaan pascarumen.
2. Tepung Bulu untuk Pakan Ternak Unggas
Penggunaan tepung bulu ayam untuk ransum unggas sebagai pengganti sumber protein pakan konvensional bungkil kedelai sampai dengan taraf 40 % dari total protein ransum memberikan respon sebaik ransum kontrol.
Tepung bulu tidak di sukai (kurang palatable) oleh ternak, sehingga penggunaannya dalam ransum harus di batasi. Pemakaian yang berlebihan akan mengurangi konsumsi ransum, mengkibatkan kandungan asam amino yang tidak berubah.
Pemakaian dalam ransum unggas dan babi di sarankan maksimum 5-7%. Untuk broiler (ayam potong ) di sarankan < 5%, untuk ayam petelur 7%. Di lapangan, pabrik pakan hanya menggunakan tepung bulu sekitar 1- 2% saja dalam ransum pakan komplit.
3. Pelet Bulu Ayam
Pelet bulu ayam merupakan salah satu inovasi makanan ikan yang bahan dasarnya terbuat dari bulu ayam. Bulu ayam yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pelet adalah bulu ayam kering yang telah digiling sehingga serat bulu ayamnya jauh lebih lembut.
Dari pengujian tersebut dapat kita ketahui bahwasanya pelet bulu ayam memiliki kandungan protein, karbohidrat, dan lemak yang dapat menambah berat badan pada ikan.