Jenis Makanan Tinggi Minyak yang Sering Kita Temui

Jenis Makanan Tinggi Minyak

Jenis makanan tinggi minyak tuh ternyata banyak banget, loh. Bahkan kadang tanpa kita sadari, makanan-makanan yang kita anggap “biasa aja” ternyata mengandung minyak yang cukup tinggi. Nggak heran kalau tubuh jadi gampang lemas, jerawatan, atau bahkan kolesterol naik diam-diam.

Biar kamu lebih waspada, yuk kita bahas apa aja jenis makanan yang tinggi minyak. Supaya lain kali bisa lebih bijak dalam memilih makanan, apalagi kalau lagi jaga pola makan sehat.

1. Gorengan, Si Raja Minyak yang Legendaris

Udah jadi rahasia umum sih, gorengan itu juara kalau urusan minyak. Mulai dari bakwan, tempe goreng, tahu isi, sampai pisang goreng, semuanya menyerap minyak saat proses penggorengan.

Apalagi kalau minyaknya udah dipakai berkali-kali, wah makin parah deh kandungan lemak jenuhnya. Konsumsi gorengan yang berlebihan bisa bikin tubuh cepat lelah, berat badan naik, bahkan bikin jerawat muncul nggak henti-henti.

2. Makanan Cepat Saji, Praktis Tapi Penuh Minyak

Burger, ayam crispy, kentang goreng—semuanya memang enak dan praktis, tapi sayangnya mengandung banyak minyak. Proses deep frying di restoran cepat saji biasanya pakai suhu tinggi dan minyak dalam jumlah banyak.

Kalau dikonsumsi sering-sering, makanan ini bisa jadi sumber lemak trans yang buruk buat kesehatan jantung. Jadi, walaupun menggoda, makanan cepat saji tetap harus dibatasi ya, apalagi kalau dikonsumsi barengan sama minuman manis.

3. Makanan Olahan Siap Saji

Makanan instan seperti mie goreng instan, sosis, nugget, dan keripik kemasan ternyata juga termasuk makanan tinggi minyak. Proses pembuatannya biasanya menggunakan teknik penggorengan dalam skala industri.

Nggak cuma minyak, makanan jenis ini juga tinggi garam dan pengawet. Jadi kalau kamu sering ngemil atau makan yang instan-instan, coba deh mulai kurangi pelan-pelan demi tubuh yang lebih sehat.

4. Sambal Instan dan Bumbu Kemasan

Ini dia yang sering luput dari perhatian: sambal botolan, saus, atau bumbu-bumbu masakan kemasan ternyata mengandung minyak dalam jumlah cukup tinggi. Bahkan beberapa sambal botol punya lapisan minyak yang kelihatan jelas di permukaannya.

Kalau kamu suka makan sambal, lebih baik bikin sambal sendiri di rumah pakai bahan segar. Rasanya tetap nampol, tapi jauh lebih sehat karena nggak ada tambahan minyak berlebihan.

5. Kue Kering dan Roti Tertentu

Beberapa jenis roti dan kue kering juga masuk kategori makanan tinggi minyak. Terutama yang teksturnya renyah, gurih, dan buttery seperti croissant, biskuit isi krim, dan puff pastry. Lemaknya bisa berasal dari margarin, mentega, atau shortening yang tinggi lemak jenuh.

Kalau dikonsumsi sesekali sih oke, tapi kalau hampir tiap hari ngemil kue kering, efeknya bisa ke kolesterol dan berat badan. Jadi tetap perhatikan porsinya ya!

6. Camilan Digoreng Seperti Kerupuk dan Keripik

Siapa sih yang bisa nolak kerupuk gurih dan renyah? Tapi sayangnya, semua camilan goreng seperti kerupuk, keripik, hingga kulit ayam crispy termasuk makanan tinggi minyak. Prosesnya deep fried dan menyerap minyak dalam jumlah besar.

Kerupuk atau keripik kemasan juga sering kali digoreng dua kali biar makin awet dan renyah. Ini bikin kandungan minyaknya makin tinggi. Jadi, bijak-bijaklah saat ngemil, apalagi kalau sambil duduk manis nonton drakor.

Kesimpulan

Rumah Mesin – Jual Mesin Usaha TKDN & Tersedia di E Katalog

Makanan tinggi minyak nggak cuma yang jelas-jelas digoreng. Kadang minyaknya tersembunyi di balik olahan instan, sambal kemasan, atau roti yang menggoda. Memang semuanya enak, tapi penting buat kita mulai lebih sadar dan membatasi konsumsinya.

Ingat, tubuh butuh lemak, tapi bukan yang berlebihan dan dari sumber yang salah. Jadi mulai sekarang, yuk lebih selektif pilih makanan, dan jangan lupa imbangi dengan makanan segar dan aktivitas fisik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *